No | Masalah | Mengapa Masalah tersebut terjadi | Dampak Masalah | Upaya yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan masalah |
| Trend Umum Perkembangan Pasar UMKM |
1. | Penurunan Omzet mencapai 60 % – 70 % Saat Covid 19 | Kondisi Perekonomian masyarakat yang lesu berdampak pada omset yang diraih | Produksi hanya dilakukan pada saat ada pesanan saja Jumlah barang yang di konsinyasi dikurangi jumlahnya Modal kerja banyak digunakan untuk menutup kebutuhan Rumah Tangga | Hanya menunggu kondisi perekonomian membaik |
2 | Kenaikan omzet yang lambat Pasca Covid sampai dengan saat ini | Kondisi ekonomi Masyarakat belum pulih benar Mulai banyak pedagang/ UMKM baru yang muncul pasca Covid yang dulunya sebagai pembeli Ada Trend baru pasca covid, dimana banyak masyarakat memilih pembelian dengan on-line | Omzet masih di level 70 % s/d 80 % dibandingkan pada saat sebelum covid
| Rajin promosi pada pelanggan-pelanggan lama melalui Whatshap + Instagram (baik japri maupun Group WA) Belajar On line shop Memberdayakan anak untuk memantau pesanan, karena masih gagap teknologi.
|
|
| Ada Kesadaran di UMKM untuk mengikuti trend pasar dengan “Digital Marketing” |
|
| Persolan yang terkait dengan Pemasaran produk |
1 | Pasar Makanan Basah masih susah di prediksi jumlah Rata-rata permintaan pasar | Masyarakat mulai menerapkan membeli produk sesuai kebutuhan Semakin banyak pesaing | Barang sering terjadi return, khususnya yang model konsinyasi | Mengurangi Jumlah produksi dan tidak sesuai dengan yang diorder pengepul barang/yang di titipi. |
2 | Pengusaha yang sudah melakukan digital marketing cukup berat dengan sistem pembayaran yang dilakukan setiap bulan sekali | Pengambilan uang hasil penjualan dilakukan satu bulan sekali, sehingga banyak modal kerja yang mandeg dan tidak bisa diputar.
| Butuh modal kerja 3 kali lipat dengan model pembayaran seperti itu. Sebagian besar tidak melakukan perhitungan Rugi-laba atas komponen modal kerja yang berhenti di e-commerce | Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dipenuhi dari : Pinjam Saudara Hutang Toko Bahan Baku Optimalisasi Down Payment (DP) Pinjam Koperasi Kampung Pinjam Bank Titil |
3 | COD Sering kembali | Barang tidak sesuai yang di inginkan pembeli Tidak ketemu alamat pembeli | Rugi Packaging Biaya Paket di tanggung oleh E-commerce |
|
|
| Seluk Beluk dalam Sistem Manajemen e-commerce masih belum dipahami secara utuh oleh pelaku UMKM |
|
| Manajemen Keuangan UMKM |
1 | Sistem keuangan masih dicampur dengan keuangan keluarga | Tidak adanya pembukuan dalam mengelola usaha | Seringkali tidak memiliki uang untuk produksi karena sudah terpakai untuk kebutuhan rumah tangga | Pinjam Saudara Hutang Toko Bahan Baku Optimalisasi Down Payment (DP) Pinjam Koperasi Kampung Pinjam Bank Titil |
2 | Keuntungan yang diraih sangat kecil | Tidak menghitung komponen jasa pada saat modal produksi dari pinjaman. Mengikuti harga pesaing | Hasil penjualan sangat minim, tidak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan | Tetap bertahan untuk menjaga pelanggan |
|
| Dibutuhkan Penguatan Kapasitas dalam Manajemen Usaha, Kemampuan menghitung Rugi-laba dll. |
|
| Kebutuhan Modal Kerja |
1 | Pinjaman KUR sering melebihi kebutuhan untuk produksi | Penawaran jumlah pinjaman bank Seringkali tergoda untuk mengambil jumlah lebih dari yang dibutuhkan | Pinjaman seringkali digunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, dan berdampak cukup berat pada saat mengangsur |
|
2 | Tidak mengetahui seluk beluk pinjaman On-Line | Berita di media sosial tentang ancaman yang tidak mengangsur + penyebaran informasi hutang kita pada relasi Pengertian bunga yang cukup tinggi mencapai 25 % | Tidak berani melakukan pinjaman On line |
|
|
| Dibutuhkan Penguatan Pengetahuan sistem Perbankan dan Regulasi Jaminan dalam Per-bank-an |
|
| Packaging |
1 | Packaging produk tidak menarik | Pengetahuan packaging yang masih kurang | Penjualan kalah bersaing dengan produk yang packagingnya sudah bagus |
|
2 | Foto Produk on-line belum menarik | Pengetahuan menapilkan gambar produk belum menarik | Penjualan kalah bersaing dengan produk yang packaging dan fotonya sudah bagus |
|
|
| Dibutuhkan Penguatan Kapasitas dalam packaging dan menampilkan Produk |
|
| Pengetahuan Digitalisasi |
1 | Lambatnya merespon pertanyaan calon pembeli | Waktu lebih banyak digunakan untuk produksi, sehingga lambat merespon calon pelanggan. Gagap teknologi dan mengandalkan anaknya, yang seringkali juga lambat merespon karena kesibukan anak. | Batalnya Pesanan |
|
2 | Pelatihan yang dilakukan dinas dalam pemasaran On-line masih belum detail dan tidak dilakuka pendampingan | Sudah punya account tapi tidak digunakan | Belum optimal dalam digital marketing |
|
3 | Tidak berani melakukan transfer pengetahuan kepada anggota kelompok | Masih belum percaya Diri | Pengetahuan tidak tertransfer kepada anggota lain |
|
|
| Perlu upaya Strategi Pendampingan agar penguasaan materi dikuasai |
|