Inklusi Keuangan

INKLUSI LITERASI KEUANGAN DIGITAL

Problematika UMKM Perempuan

JALATERA kerjasama dengan Word Women Banking (WWB) melaksanakan Program Peningkatan Kapasitas Inklusi Kuangan Digital bagi Kelompok Perempuan Pemilik UMKM di Kota Surakarta. Hal ini didasari oleh munculnya kebutuhan dari kelompok mitra dampingan atas edukasi keuangan digital. Seiring dengan perkembangan layanan keuangan berbasis teknologi digital di Indonesia, literasi dan interaksi digital akan menjadi kunci untuk menghubungkan perempuan dengan teknologi baru seperti uang elektronik (e-money), digital marketing dan lain sebagainya.

    Namun, terdapat kesenjangan gender yang signifikan antara perempuan dan laki-laki dalam kemampuan penggunaan ponsel, hanya 38 persen perempuan yang siap secara digital – yaitu, memiliki smartphone dan dapat meggunakannya untuk mengunduh aplikasi atau menelusuri internet. Hal ini dikuatkan dengan hasil survei Financial Inclusion Insights (FII) 2018 menunjukkan bahwa tingkat literasi digital yang lebih rendah bagi perempuan pemilik usaha. Kondisi ini juga terlihat di lapangan, dimana banyak kelompok UMKM perempuan mitra JALATERA yang didominasi dari keluarga miskin masih mengalami kesulitan untuk mengikuti transformasi keuangan digital di Indonesia.

    Keterbatasan tersebut berdampak pada pengetahuan dan penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi digital, terutama inovasi baru seperti produk-produk uang elektronik berbasis kartu dan aplikasi. Seiring dengan berkembangnya layanan keuangan berbasis teknologi digital, literasi dan interaksi digital akan menjadi semakin penting. Agar Indonesia dapat terus memperluas inklusi keuangan bagi perempuan, kesenjangan gender yang signifikan dalam kemampuan penggunaan ponsel harus diatasi. Salah satu jalan untuk mengatasi kesenjangan kemampuan tersebut adalah edukasi keuangan digital.

    Penguatan Inklusi Keuangan Digital

    Melalui edukasi keuangan digital akan dapat membuka peluang bagi perempuan pemilik UMKM untuk mengakses layanan keuangan digital dan mengelola usaha dengan menggunakan mekanisme keuangan digital. Sehingga akan dapat mengakselerasi perkembangan usaha yang mereka miliki. Selain itu, edukasi keuangan digital kepada perempuan sejalan dengan Strategi Nasional Keuangan Inklusif Perempuan (SNKI-P). SNKI-P bertujuan untuk mendorong akses terhadap layanan keuangan bagi perempuan Indonesia yang memenuhi beraneka kebutuhan, minat dan latar belakang perempuan.

    Penguatan Kapasitas UMKM

    Pengembangan kapasitas tersebut diwujudkan melalui serangkaian kegiatan yang meliputi :

    • Pertemuan rutin kelompok perempuan pemilik UMKM. Kegiatan ini merupakan pendampingan perempuan pemilik UMKM untuk memperdalam isu-isu yang diangkat dalam setiap kegiatan baik training, workshop atau kegiatan lainnya. Pertemuan rutin juga diisi dengan materi tentang peningkatan kapasitas perempuan pemilik UMKM termasuk pemetaan masalah, tantangan dan kebutuhan pengembangan usaha termasuk pemetaan stakeholder yang strategis bagi usaha mereka.
    • Workshop tentang keuangan inklusif digital perempuan. Workshop ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang keuangan inklusif digital perempuan yang saat ini sedang menjadi salah satu misi dalam strategi nasional keuangan inklusif yang dicanangkan oleh pemerintah. Melalui workshop ini diharapkan kelompok perempuan pemilik UMKM dapat meningkat kapasitasnya terkait dengan keuangan digital sehingga dapat mengembangkan usaha mereka seiring dengan perkembangan layanan keuangan berbasis teknologi digital.
    • Training bagi Perempuan pemilik UMKM untuk mengakses keuangan digital. Training ini dilakukan sebagai tindaklanjut dari workshop tentang keuangan inklusif digital perempuan. Setelah perempuan pemilik UMKM meningkat pengetahuannya tentang keuangan digital maka penting untuk mereka dapat mengakses layanan keuangan digital untuk operasionalisasi usaha. Mereka akan ditingkatkan keterampilannya untuk mampu mengakses pasar dan pembiayaan (akun marketplace, akun rekening bank dll), mampu memahami dan memilih produk keuangan yang sesuai dengan profil risiko mereka, dan menghindari penipuan investasi.
    • Training mengelola keuangan digital bagi Perempuan pemilik UMKM. Training ini sebagai serial lanjutan dari training sebelumnya. Setelah kelompok perempuan pemilik UMKM mampu mengakses layanan keuangan digital maka mereka harus dibekali keterampilan alam mengelola keuangan digital supaya usaha mereka bisa semakin berkembang. Dengan training ini diharapkan perempuan pemilik UMKM paham dalam membuat anggaran dan mengelola pendapatan usaha mereka, termasuk mengambil keputusan keuangan dan perlindungan konsumen.
    • Workshop kinerja keuangan digital bagi perempuan pemilik UMKM. Workshop ini ditujukan untuk memastikan kelompok perempuan pemilik UMKM memiliki rencana pengembangan dan keberlanjutan usaha melalui pemanfaatan layanan keuangan digital. Melalui kegiatan ini akan dilakukan asistensi penyusunan roadmap pengembangan usaha berbasis keuangan digital inklusif bagi kelompok perempuan pemilik UMKM.
    • Workshop pengelolaan pengetahuan keuangan digital inklusif perempuan. Workshop ini dilakukan untuk semakin menguatkan usaha yang mereka miliki dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah didapat dari rangkaian kegiatan edukasi keuangan inklusif digital perempuan. Melalui workshop ini Kelompok perempuan UMKM memiliki media pemasaran seperti website, media sosial dan media digital lainnya yang akan diberikan support berupa insentif untuk perawatan media pemasaran usaha.