Liputan Penelitian Mahasiswa FISIP UNS Surakarta tentang Sosiologi Gender dalam Program DIVA UMKM

Liputan Penelitian Mahasiswa FISIP UNS Surakarta tentang Sosiologi Gender dalam Program DIVA UMKM

Surakarta, 8 Desember 2025 — Yayasan Jalatera kembali menjadi ruang belajar bagi mahasiswa yang ingin lebih memahami isu sosial secara lebih dekat. Kali ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta berkunjung dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Sosiologi Gender.

Melalui kunjungan ini diharapkan para mahasiswa menjadi lebih memahami dan melihat langsung bagaimana perspektif gender diterjemahkan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Setibanya di kantor Yayasan Jalatera, para mahasiswa disambut oleh Bu Dyah Ayu Wecaningsih dan Pak Zakaria. Sesi pembuka diawali dengan perkenalan singkat mengenai Yayasan Jalatera serta nilai-nilai apa saja yang menjadi dasar kegiatan Yayasan Jalatera selama ini.

Dilanjutkan dengan sesi diskusi mengenai Program DIVA (Dorong Inklusi dan Visibilitas) Perempuan Pelaku UMKM melalui Akses Digital. Program ini berfokus pada penguatan kapasitas digitalisasi usaha pada perempuan pelaku usaha mikro. Program Diva UMKM tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan digital marketing saja, dalam pendampingan kelompok, Jalatera mendorong strategi menuju tangga bisnis agar tercapai kesejahteraan bagi Perempuan Pelaku UMKM.

Perempuan pemilik UMKM menghadapi tantangan ganda yaitu hambatan ekonomi dan juga hambatan sosial berbasis gender. Tidak hanya beban kerja domestik yang tidak seimbang, terbatasnya akses modal, hingga rendahnya representasi perempuan dalam pengambilan keputusan.

Sebagai istri dan ibu, perempuan pelaku UMKM menjalankan usaha tetap memikul tanggung jawab domestik rumah tangga seperti memasak, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Kerja domestik rumah tangga masih dianggap sebagai kodrat perempuan, yang kemudian menyebabkan keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran bagi perempuan untuk mengembangkan usahanya.

Kemandirian perempuan pemilik UMKM juga sering tidak mendapat pengakuan mulai dari keluarga sampai Lembaga Keuangan. Penghasilan yang didapat dari usaha ber UMKM masih dianggap sebagai pendapatan sampingan keluarga, padahal bukan tidak mungkin justru menjadi penopang ekonomi keluarga. Kesulitan sering dialami perempuan pemilik UMKM ketika akan mengajukan pinjaman tambahan modal karena tidak memiliki aset atas nama sendiri dan selalu mendapatkan pertanyaan : apakah suami mendukung usaha ini. Yang menunjukkan keraguan pada perempuan sebagai pengambil keputusan dan berperan penting.

Kunjungan ini menjadi pengalaman lapangan yang membantu mahasiswa memahami bahwa isu gender bukan hanya topik akademik, tetapi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bisa melihat bagaimana gender memengaruhi pola kerja, peluang, dan proses pengambilan keputusan dalam sektor UMKM terutama pada perempuan pemilik UMKM.

Yayasan Jalatera menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa FISIP UNS atas kunjungan dan ketertarikan mereka terhadap isu gender dan pemberdayaan UMKM. Jalatera berharap, kunjungan seperti ini dapat terus membuka ruang kolaborasi antara dunia akademik dan lembaga sosial.

Semoga pertemuan ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk terlibat lebih jauh dalam kerja-kerja sosial dan menjadi generasi muda yang peka terhadap isu gender dan isu-isu sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *