Wonosobo (30/11/2021)
Peran perempuan dalam berbagai bidang mulai banyak diakui dan tidak bisa lagi dianggap sebelah mata. Terlebih dalam hal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), perempuan disebut menjadi penopang keberlangsungan sektor tersebut selama pandemi Covid-19. Hasil penelitan yang dilakukan CIPS-Indonesia (2021) tentang partisipasi perempuan di dalam ekonomi digital di Kabupaten Wonosobo menunjukkan, kelompok yang paling rentan dan terdampak Covid-19 secara langsung di Kabupaten Wonosobo adalah perempuan yang bekerja di sektor ekonomi informal. Oleh karena itu perlu adanya usaha bersama dari berbagai pihak dalam mendukung perempuan untuk dapat bertahan dan bahkan bangkit dari keterpurukan ekonomi selama pandemi Covid-19.
Selama 1 bulan penuh dan intensif Yayasan Jala Lentera Indonesia bersama dengan Yayasan Kota Kita dan CIPS-Indonesia, serta Pemkab Wonosbo, melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Kemampuan Digital Bagi Perempuan Pelaku Usaha di Kabupaten Wonosobo. Pelatihan yang diikuti kurang lebih 200 peserta wirausaha perempuan dari sektor kuliner, panganan oleh-oleh, kerajinan tangan dan penjahit ini terbagi menjadi 2 gelombang dalam 1 bulan (November 2021). Tujuan diadakannya pelatihan adalah kami berharap, melalui pelatihan ini perempuan pelaku usaha dapat lebih berdaya memiliki kepegasan juang di masa pandemi Covid-19, dengan membangun tata kelola usaha yang berkelanjutan, memanfaatkan teknologi digital sebagai alat dalam mengembangkan usaha, serta pelaku usaha perempuan dapat bersinergi sektor baik pemerintah, swasta, maupun komunitas sehingga dapat meningkatkan ekonomi mereka.