JALATERA.-Bisa dipastikan, karena memang itulah sifat manusia, tidak ada yang suka dan beriang gembira manakala kita mendapatkan cobaan apapun bentuknya. Apalagi sebuah wabah yang merajalela dan berpotensi merenggut nyawa seperti pandemi Covid-19 ini. Mau tersenyum saja, rasnya susah. Yang hadir adalah sikap nelangsa. Walau tidak sedikit yang masih menghujat kesana kemari, mencari cari kesalahan berbagai pihak hingga mengumbar sumpah serapah karena sudah tidak kuasa lagi menahan depresi yang mulai mendera. Kesadaran terbaik dengan hadirnya pandemi ini tentunya hadirnya hidayah diantara kita, tumbuhnya keimanan diantara kita serta semakin suburnya ketauhitan kita. Betapa kecilnya makhluk yang bernama manusia dihadapan Gusti Allah SWT. Ini semua tentu sebuah peringatan; melalui mikro organisme (virus) yang demikian kecil, manusia dibuat kocar-kacir hingga memporak-porandakan berbagai sisi kehidupannya. Mata semua pihak terbelalak atas fenomena virus Corona ini. Tatanan yang selama ini dibangun sebagai upaya melanjutkan peradaban seakan-akan hendak runtuh bukan saja karena virus yang mewabah, tapi juga oleh perilaku manusia menyikapi wabah itu. Semua menjadi saling terkait, saling mengasikan dan saling mempengaruhi. Tidak ada yang bisa lepas dari rangkaian itu. Ketika ada satu saja yang mencoba nyebal dari aturan baku; bisa dipastikan sebaran wabah akan semakin sulit dikendalikan. Sebagai warga sebuah bangsa, kita tentu tidak hanya mengandalkan kemampuan pemerintah dalam membuat aturan, menyediakan fasilitas perawatan maupun sekedar cukup mengerti tentang wabah itu, namun harus mentaati semua arahan bahkan harus turut  melakukan upaya-uyapa pencegahan. Kalau kita semua mau sekedar membaca fenomena alam ini, semestinya kita akan tumbuh semangat, hadir keyakinan untuk bahwa wabah ini akan sanggup dilawan. Gusti Allah sangat sayang dengan bangsa di negara beribu pulau; Indonesia ini….!!!! Coba renungkan; bagaimana jadinya ketika wabah ini sumbernya dari Indonesia….???!!!! Tentu kita tidak akan sanggup bekata-kata. Bisa dipastikan, akan semakin banyak korban yang bergelimpangan tanpa dapat berkesempatan mendapatkan perawatan. Wabah atau pageblug ini akan semakin memakan berjuta korban nyawa. Untungnya; negeri tirai bambu Cina yang pertama kali merasakan pandemi ini lalu menyebar ke berbagai belahan dunia dan akhirnya akan sejenak mampir ke Indonesia. Indonesia seakan mendapat referensi bagaimana cara penanganan, paham bagai karakter virus ini berkembang, ngerti apa saja peralatan penanganannya hingga berkesempatan menikmati kemungkinan obatnya. Disebalik peristiwa; pasti ada sesuatu yang lebih bermakna. Kita menjadi paham apa makna pertemananan dan persahabatan. Kita menjadi lebih waspada akan ancaman bahaya. Kita menjadi lebih sadar arti kebersamaan. Kita menjadi mengerti bagaimana watak para penguasa dan karakter warganya. Tetap saja ada sesuatu yang sangat berguna disebalik pageblug ini; banyak pembelajaran yang kita dapatkan dari pageblug ini yang secara langsung akan menambah wawasan dan keadaran akan arti seluas-kuasnya. Tetap istiqomah dan tetap ikhtiar agar segera keluar dari masalah (wabah) dan kembali tersenyum memaknai kebersamaan ber-Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *